Powered By Blogger

Sabtu, 22 September 2012

CYCLE LEARNING

BAB I
 PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan formal di sekolah. Dalam belajar mengajar ada interaksi atau hubungan timbal balik antara siswa dengan guru, dimana siswa menerima bahan pelajaran yang diajarkan oleh guru. Guru mengajar dengan merangsang, membimbing siswa dan mengarahkan siswa mempelajari bahan pelajaran sesuai dengan tujuan. Tujuan belajar pada umumnya adalah agar bahan pelajaran yang disampaikan dikuasai sepenuhnya oleh semua siswa. Penguasaan itu dapat ditunjukkan  dari hasil belajar atau prestasi belajar yang diperoleh siswa. Tercapai atau tidaknya suatu tujuan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang diterapkan guru. Semakin tepat metode yang digunakan maka diharapkan akan semakin efektif pula pencapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti, metode pembelajaran biologi yang diterapkan oleh guru seringkali adalah metode ceramah. Hal ini terlihat dari 16 RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang ada di semerter genap T.P 2008 / 2009, 9 RPP diantaranya menggunakan metode ceramah. Metode ini membuat guru mendominasi kegiatan belajar mengajar dikelas sehingga siswa menjadi pasif. Guru dijadikan sebagai satu-satunya sumber informasi sehingga kegiatan pembelajaran hanya mengutamakan aspek kognitif tanpa memperhatikan aspek afektif dan psikomotorik. Fakta lain terlihat dari hasil ujian akhir semester ganjil T.P 2008/ 2009 dicapai hasil yang tidak memuaskan. Dari 41 orang siswa kelas X-4 hanya 51 % yang memperoleh nilai tuntas berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) disekolah tersebut yaitu 70. Sedangkan untuk mata pelajaran IPA lainnya diperoleh hasil ketuntasan Matematika 51 %, Fisika 61 %, dan Kimia 20%. Menurut guru bidang studi biologi SMA Dharma Pancasila Medan, rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal misalnya kebosanan dalam diri siswa dengan proses pembelajaran yang monoton, faktor eksternal tentunya adalah lingkungan kehidupan siswa.
Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu diterapkan model pembelajaran yang lain yang lebih melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Siswa menjadikan belajar bukan merupakan paksaan dan dianggap sebagai bejana kosong, dimana guru mengisinya dengan informasi-informasi baru. Model pembelajaran Cycle Learning dapat dijadikan sebagai model alternatif, dengan model ini pembelajaran disekolah akan lebih memiliki manfaat daripada hanya sekedar konsep abstrak. Selain itu untuk memperkaya strategi mengajar dimana pada model ini siswa membangun pengetahuannya sendiri, mereka tidak hanya menangkap dan memantulkan kembali apa yang diceritakan pada mereka atau apa yang mereka baca. Siswa dituntut menemukan arti dan akan mencari keteraturan dan kecenderungan dari gejala-gejala alam pada saat informasi lengkap atau penuh belum tersedia. Penelitian dengan menggunakan model ini telah dilakukan pada pembelajaran kimia di SMA N 1 Binjai dan SMA N 5 Medan dimana Cycle Learning memberikan hasil yang lebih baik daripada menggunakan metode konvensional.  Menurut Mellizar (2006), Cycle Learning dapat meningkatkan hasil belajar, keaktifan dan minat siswa dalam proses belajar mengajar. Atas dasar inilah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Cycle Learning Pada Materi Pokok Ekosistem di Kelas X SMA Dharma Pancasila Medan Tahun Pembelajaran 2008/2009”

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, dikemukakan beberapa identifikasi masalah yaitu :
  1. Rendahnya hasil belajar siswa khususnya untuk mata pelajaran Biologi.
  2. Metode dan strategi belajar mengajar yang dibuat guru belum sesuai dengan model pembelajaran terkini sehingga siswa belum termotivasi untuk belajar.
  3. Guru belum maksimal dalam melibatkan siswa secara aktif selama kegiatan belajar mengajar.

1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan judul penelitian dan bertitik tolak dari identifikasi masalah diatas, maka penulis membatasi permasalahan dalam penelitian ini adalah :
  1. Model pembelajaran yang digunakan adalah cycle learning.
  2. Materi pokok yang digunakan adalah ekosistem.

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.       Apakah penerapan model pembelajaran cycle learning dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa pada materi pokok ekosistem di kelas X SMA Dharma Pancasila Medan tahun pembelajaran  2008/2009?
2.       Apakah penerapan model pembelajaran cycle learning dapat meningkatkan sikap aktif siswa pada materi pokok ekosistem di kelas X SMA Dharma Pancasila Medan tahun pembelajaran 2008/2009 ?

1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.       Meningkatkan hasil belajar biologi siswa melalui penerapan model pembelajaran cycle learning pada materi pokok ekosistem di kelas X SMA Dharma Pancasila Medan tahun pembelajaran 2008/2009.
2.       Meningkatkan sikap aktif siswa melalui penerapan model pembelajaran cycle learning pada materi pokok ekosistem di kelas X SMA Dharma Pancasila Medan tahun pembelajaran 2008/2009.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar