1.1 Latar Belakang Masalah
Proses belajar mengajar merupakan inti
dari proses pendidikan formal di sekolah. Dalam belajar mengajar ada interaksi
atau hubungan timbal balik antara siswa dengan guru, dimana siswa menerima
bahan pelajaran yang diajarkan oleh guru. Guru mengajar dengan merangsang,
membimbing siswa dan mengarahkan siswa mempelajari bahan pelajaran sesuai
dengan tujuan. Tujuan belajar pada umumnya adalah agar bahan pelajaran yang
disampaikan dikuasai sepenuhnya oleh semua siswa. Penguasaan itu dapat
ditunjukkan dari hasil belajar atau
prestasi belajar yang diperoleh siswa. Tercapai atau tidaknya suatu tujuan
pembelajaran sangat dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang diterapkan guru.
Semakin tepat metode yang digunakan maka diharapkan akan semakin efektif pula
pencapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Dari hasil observasi yang dilakukan
peneliti, metode pembelajaran biologi yang diterapkan oleh guru seringkali
adalah metode ceramah. Hal ini terlihat dari 16 RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran) yang ada di semerter genap T.P 2008 / 2009, 9 RPP diantaranya
menggunakan metode ceramah. Metode ini membuat guru mendominasi kegiatan
belajar mengajar dikelas sehingga siswa menjadi pasif. Guru dijadikan sebagai
satu-satunya sumber informasi sehingga kegiatan pembelajaran hanya mengutamakan
aspek kognitif tanpa memperhatikan aspek afektif dan psikomotorik. Fakta lain
terlihat dari hasil ujian akhir semester ganjil T.P 2008/ 2009 dicapai hasil
yang tidak memuaskan. Dari 41 orang siswa kelas X-4 hanya 51 % yang memperoleh
nilai tuntas berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) disekolah tersebut
yaitu 70. Sedangkan untuk mata pelajaran IPA lainnya diperoleh hasil ketuntasan
Matematika 51 %, Fisika 61 %, dan Kimia 20%. Menurut guru bidang studi biologi
SMA Dharma Pancasila Medan, rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh
faktor internal dan eksternal. Faktor internal misalnya kebosanan dalam diri
siswa dengan proses pembelajaran yang monoton, faktor eksternal tentunya adalah
lingkungan kehidupan siswa.
Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu
diterapkan model pembelajaran yang lain yang lebih melibatkan siswa secara
aktif dalam proses pembelajaran. Siswa menjadikan belajar bukan merupakan
paksaan dan dianggap sebagai bejana kosong, dimana guru mengisinya dengan
informasi-informasi baru. Model pembelajaran Cycle Learning dapat dijadikan
sebagai model alternatif, dengan model ini pembelajaran disekolah akan lebih
memiliki manfaat daripada hanya sekedar konsep abstrak. Selain itu untuk
memperkaya strategi mengajar dimana pada model ini siswa membangun
pengetahuannya sendiri, mereka tidak hanya menangkap dan memantulkan kembali
apa yang diceritakan pada mereka atau apa yang mereka baca. Siswa dituntut
menemukan arti dan akan mencari keteraturan dan kecenderungan dari gejala-gejala
alam pada saat informasi lengkap atau penuh belum tersedia. Penelitian dengan
menggunakan model ini telah dilakukan pada pembelajaran kimia di SMA N 1 Binjai
dan SMA N 5 Medan dimana Cycle Learning memberikan hasil yang lebih baik
daripada menggunakan metode konvensional.
Menurut Mellizar
(2006), Cycle Learning dapat meningkatkan hasil belajar, keaktifan dan minat
siswa dalam proses belajar mengajar. Atas dasar inilah peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul ”Upaya
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Cycle Learning Pada
Materi Pokok Ekosistem di Kelas X SMA Dharma Pancasila Medan Tahun Pembelajaran
2008/2009”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah,
dikemukakan beberapa identifikasi masalah yaitu :
- Rendahnya hasil belajar siswa khususnya untuk mata pelajaran Biologi.
- Metode dan strategi belajar mengajar yang dibuat guru belum sesuai dengan model pembelajaran terkini sehingga siswa belum termotivasi untuk belajar.
- Guru belum maksimal dalam melibatkan siswa secara aktif selama kegiatan belajar mengajar.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan judul penelitian dan bertitik
tolak dari identifikasi masalah diatas, maka penulis membatasi permasalahan
dalam penelitian ini adalah :
- Model pembelajaran yang digunakan adalah cycle learning.
- Materi pokok yang digunakan adalah ekosistem.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi
dan pembatasan masalah, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Apakah penerapan model pembelajaran cycle
learning dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa pada materi pokok
ekosistem di kelas X SMA Dharma Pancasila Medan tahun pembelajaran 2008/2009?
2. Apakah penerapan model pembelajaran cycle
learning dapat meningkatkan sikap aktif siswa pada materi pokok ekosistem di
kelas X SMA Dharma Pancasila Medan tahun pembelajaran 2008/2009 ?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1.
Meningkatkan
hasil belajar biologi siswa melalui penerapan model pembelajaran cycle learning
pada materi pokok ekosistem di kelas X SMA Dharma Pancasila Medan tahun pembelajaran
2008/2009.
2.
Meningkatkan
sikap aktif siswa melalui penerapan model pembelajaran cycle learning pada
materi pokok ekosistem di kelas X SMA Dharma Pancasila Medan tahun pembelajaran
2008/2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar